Manager PT Fichaldy Sula Star Buka Suara Soal Keterlambatan Penyaluran Minyak Subsidi di Desa Talo
BOBONG, LINTAS MALUT. ID — menanggapi keluhan warga Desa Talo terkait minyak tanah subsidi di Pangkalan Desa Talo Kecamatan Taliabu Barat yang diduga belum Tersalur menjelang Puasa Ramadhan, Manager PT Fichaldy Sula Star, La Ode Naul akhirnya angkat bicara.
menurutnya, jatah minyak tanah di Desa Talo Kecamatan Taliabu Barat sebanyak 5 ton belum disulurkan ke masyarakat karena jatah minyak tersebut sementara dalam pemuatan Kapal. diperkirakan kuota minyak tanah untuk Desa Talo akan tiba di akhir bulan ini.
“Minyak tanah di Desa Talo belum masuk tunggu kapal bale, jadi bukan tidak disalurkan tapi masih menunggu pemuatan kapal, kemarin yang masuk baru jatah untuk dalam kota bobong” ujarnya.
Pengusaha Muda yang disapa akrab Caul itu menyebutkan penyaluran minyak tanah di Pulau Taliabu memiliki dua tahap penyaluran dalam satu bulan. dan Untuk penyaluran tahap pertama di bulan februari ini di kecamatan Taliabu Barat khusus di Bobong dan Wayo baru tiga pangkalan, yakni pangkalan dibawah kuasa Haji Lasau, dan salah satu pangkalan di Desa Wayo Kades Wayo serta Pangkalan minyak Desa Bobong milik pak Abidin.
“Setelah kapal balik baru di dua pangkalan Tersalur, semoga bisa cepat sehingga kebutuhan minyak bisa secepatnya di dapatkan oleh masyarakat sebelum memasuki bulan Ramadhan ini,” katanya.
diketahui, dari 4 pangkalan minyak yang tersebar di Bobong dan Wayo mendapat kuota minyak tanah 30 -35 ton. Sementara kuota minyak tanah di Pulau Taliabu 135 ton perbulan. kuota tersebut di salurkan ke masing masing pangkalan tiap bulannya sehingga jika terdapat keluhan kelangkaan BBM jenis Minyak Tanah di Masyarakat maka Pemerintah Daerah seyogyanya dapat mengambil peran penting untuk penambahan kuota BBM dengan melakukan langkah koordinasi ke pertamina Sebagai Penyalur.
“Kami di agen hanya menyaluarkan di pangkalan masing – masing sesuai kuota, jika kuota tidak mencukupi maka kewenangan untuk bisa menambah kuota itu seharusnya ada di pemda melalui instansi terkait ke pihak pertamina” Terangnya.
Sebelumnya, warga mempertanyakan distribusi minyak tanah di pangkalan Desa Talo. Sebab terpantau pangkalan yang ada di Taliabu Barat sudah didistribusi satu Minggu lalu sementara jatah Minyak tanah di Desa Talo belum di salurkan.
“Torang baku tunggu minyak tanah maso sampe hari ini. Di pangkalan lain sudah dapat. Padahal, sesuai permintaan masyarakat di 2025 ini, pangkalan Desa Talo itu punya jata minyak tanah sebanyak 5 ton. Tapi belum ada sampai sekarang,” ungkap Nirwati dalam akun Facebook yang di bagikan dalam beberapa group medsos baru bari ini.
Hal serupa juga datang dari Febrian, yang mengeluhkan belum ada minyak tanah yang masuk di pangkalan Desa Talo.
“Baru – baru ini kami dapat informasi tanggal 21 sore bulan ini disuruh bawah gelon di pangkalan dan bawah Kartu Keluarga (KK). Padahal minyak belum ada,” keluhnya.
Ia pun membeberkan bahwa pangkalan minyak tanah di Desa Talo hanya menerima jatah minyak pada bulan Desember 2024 dan hingga 25 februari belum juga ada penyaluran jatah minyak di Desa itu. Kondisi ini diharapkan dapat diperhatikan oleh pemerintah daerah setempat agar tidak berujung kelangkaan minyak bagi masyarakat, (red/jos).